Yang dianggap siap menghapus PBB dan Sewa lahan Kodya Bandung bagi pribumi dan dapat melindungi umat islam.
OLEH DR Memet Hakim
Pengamat Sosial
Survei 48 jam, Calon Walikota Bandung lewat Pollingkita.com, kali ini, topiknya Dicari Walikota yang dapat mengayomi seluruh masyarakat pribumi termasuk umat Islam. Mengingat PBB dan sewa tanah di kota Bandung yang menggila, maka dicari juga Walikota Bandung yang berani membebaskan PBB dan sewa tanah Kotamadya. Hasilnya sbb. ;
1. Andri P Kataprawira SH, Gerpis, non partai, 148 Suara, 28.7%
2. Dr. Edwin Senjaya SE, MM, Golkar 144 Suara, 28.0%
3. Dr. Haru Suandaru, SSi, MSi, PKS, 98 Suara, 19.0%
4. Dicky Ahmad SH, Adv, PKS, 29 Suara 5.6%
5. M.Farhan SE, Nasdem, 19 Suara 3.7%
6. Dr.Atalia Prataya, SIP, M IKom, non partai, 15 Suara, 2.9%
7. Ustad Asep Syarifudin, API Jabar, non partai, 13 Suara, 2.5%
8. Eka Satiadharma ST, MBA, Akademisi, 10 Suara, 1.9%
9. Gun Gun Saptari Hidayat ST, MM, Birokrat, non, 9 Suara, 1.7%
10. Andri Gunawan, Tarka, PDIP 9 Suara, 1.7%
11. Yana Mulyana SE,MM, Gerindra, 8 Suara 1.6%
12. Nurul Arifin SS, MIP, Golkar, 5 Suara, 1.0%
13. Harry Mulyana SE, Aktivis, non partai, 4 Suara, 0.8%
14. Dr. Anton Minardi SIP, SH, MAg, MA, Adv, PKS, 4 Suara, 0.8%
Total: 515 suara
Responden cawalkot ini walau hanya sedikit, tapi dapat memberikan gambaran calon yang diharapkan oleh masyarakat. Masyakat diam2 melihat dan memperhatikan rekam jejak para calon. Kesan yang diperoleh sbb :
1. Walikota saat ini Yana Mulyana SE, MM hanya mencapai peringkat ke 11 dengan 1.6 % suara. Ini diluar dugaan karena, Walkot ini sudah lama jadi wakil walkot sebelumnya, poster Walkot ini juga ada dimana mana. Mungkin hasil kerjanya dianggap memberatkan warga dan dianggap tidak mampu menurunkan PBB dan Sewa Tanah Kodya bahkan justru menaikkan. Fakta lain untuk menyelesaikan kasus pembongkaran Cagar Budaya masjid menjadi gerai Indomart saja tidak mampu, apalagi yang lebih besar.
2. Perubahan di kota Bandung, rupanya diharapkan pada Andri P. Kantaprawira, SIP, MM, seorang tokoh muda Sunda (Gerpis) dari non partai. Yang kedua adalah Dr. Edwin Senjaya SE, MM, Waka DPD Bandung, Ketua Harian Golkar Bandung yang dekat dengan ulama dan pembina Bandung Fighting Club. Kedua calon diatas selisihnya sangat tipis terpaut 0.7 %. Baru kemudian Dr. Haru Suandaru SSi, MSi, Ketua Fraksi PKS DPRD Jabar diperingkat ke 3.
Dicky Ahmad dan M.Farhan, masing2 memperoleh peringkat ke 4 & 5, tapi perolehan suaranya agak jauh dengan peringkat 1 & 2. Tokoh lainnya termasuk yg dikenal luas, seperti M. Farhan dari Nasdem, petinggi bobotoh Persib & anggota DPR, Atalia Prataya (istri Gubernur Jabar), Nurul Arifin bintang film yang juga anggota DPR tidak masuk dalam 3 besar bersama tokoh lainnya. Artinya *popularitas tidak selalu menentukan elektabilitas*.
Warga Bandung kelihatannya tidak terlalu memilih partai, tapi lebih condong ke individu ybs. Rekam jejak merupakan pertimbangan utama.
Tuntutan buat Walikota sekarang selain yang pro pribumi dan Umat Islam, diminta untuk membebaskan atau menghapus PBB dan sewa tanah Kodya yang menggila dan sangat mencekik warga. Pajak ini merupakan simbol penjajahan pejabat pribumi sendiri bagi warganya sendiri untuk kepentingan kesejahteraan Walikota dan jajarannya.
Banyak warga pribumi yang terpaksa menjual rumahnya karena tidak mampu membayar PBB dan sewa tanah kodya lagi. Akibatnya semakin banyak warga non pri yang memiliki rumah di Bandung, karena secara ekonomi mereka lebih kuat. Jika pola PBB dan Sewa tanah Kodya dilanjutkan seperti sekarang, niscaya pelan tapi pasti warga Bandung akan meninggalkan kota tempat mereka dibesarkan dan akan diisi oleh warga non pri. Sadar atau tidak sadar ini merupakan kejahatan birokrasi juga, mengusir warga pribumi asli secara halus dan mempersilahkan warga non pri menggantikannya.
Demikian ulasan singkat tentang hasil survey 48 jam ini. Semoga walikota yg kelak terpilih adalah walikota yang terbaik untuk rakyat pribumi dan umat Islam, bukan untuk mencari uang atau kekuasaan semata. Mungkin informasi ini juga dibutuhkan untuk partai peminat pendukung.
Bandung, 26 Februari 2023