Himtarius Gelar Event Kewirausahaan “Analisis Peluang Bisnis di Era Digitalisasi”
BANDUNGCYBERNEWS.COM — Himpunan Mahasiswa Tata Rias dan Busana (Himtarius) dari Prodi D4 Tata Rias dan Busana Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung menggelar seminar kewirausahaan bertajuk “Analisis Peluang Bisnis di Era Digitalisasi” pada tanggal 13 April 2023 di Gedung Dewi Asri ISBI Bandung. Seminar dengan payung kegiatan Business Incubator With HIMTARIUS (Buscubator w/ HIMTARIUS) ini diselenggrakan sebagai bentuk implementasi kerjasama antara FSRD-Prodi D4 Tata Rias dan Busana ISBI Bandung dengan Poolapack.
Oleh karena itu, sebelum pelaksanaan seminar dilakukan penanda tanganan naskah kerjasama Memorandum of Understanding (MoU), Memorandum of Agreement (MoA), dan Implementation Arrangement (IA). Kegiatan seminar dengan tajuk di atas didasari oleh fakta empirik, bahwa medan pasar wacana maupun wacana pasar fesyen yang sesungguhnya saat ini tidak lepas dari praktik digitalisasi, terutama di ranah marketing. Sayangnya, realitas menunjukkan bahwa hal tersebut belum sepenuhnya disentuh di bangku perkuliahan.
Oleh karena itu,seminar ini dihadirkan untuk membekali mahasiswa memahami secara teoritis bagaimana era digital mempengaruhi praktik pengemasan secara digitial “penakukan” wacana pasar maupun pasar wacana fesyen yang sesungguhnya melalui strategi digital marketing.
Terkait dengan hal di atas, kolaborasi dengan Poolapack dalam seminar ini sungguh tepat. Hal ini dikarenakan Poolapack merupakan Group Buying Marketplace pertama di Indonesia yang diciptakan sebagai penghubung antara produsen skala besar/industri manufaktur yang disebut Packer dan para pembeli dari semua skala yang disebut Pooler. Poolapack menerapkan ekosistem marketplace model baru yang memiliki keunggulan yaitu memotong alur transaksi (tanpa perantara) dan memberikan penawaran barang serta harga langsung dari pabrik.
Dalam konteks digitalisasi, Poolapack menjadi penting karena keberadaannya bertujuan untuk mendukung transformasi digital secara menyeluruh yang artinya juga berfokus keprodusen skala besar/industri manufaktur lainnya dengan tujuan yang sama yaitu digitalisasi dari hulu hingga hilir.
Digitalisasi yang dilalukan Poolapack bertujuan untuk mengurangi biaya operasional produksi, karena end user bisa mendapatkan barang langsung dari pabrik dengan harga pabrik. Digitalisasi yang dilakukan oleh Poolapack juga sesuai dengan tujuan pemerintahagar industri manufaktur bisa berkembang dan bersaing di pasar. Intinya adalah Poolapack bertujuan menciptakan suatu ekosistem yang belum pernah dilakukan oleh marketplace yang sudah ada di Indonesia saat ini, yaitu menghadirkan ekosistem yang mudah, efisien dan produktif.
Pada kesempatan seminar di atas, Chief Marketing Officer Poolapack Intan Sandra, S.I.Kom didapuk menjadi narasumber dengan tema “Peluang Bisnis Dunia Fesyen dalam Platform Market Place”.
Tema ini sungguh relevan karena di era digital bisnis fesyen harus bersentuhan dengan digital marketing guna mempromosikan produk secara online. Dengan memanfaatkan digital marketing, visibilitas bisnis fesyen dapat meningkat karena dapat menjangkau konsumen baru sehingga penjualan meningkat secara signifikan. Secara lebih teknis, bahasan Intan di atas dibahas oleh narasumber praktisi digital marketing Dede Ananta Kurniawan, S. Ds., M. Ds yang membahas strategi digital marketing dalam ruang lingkup fesyen.
Selain membahas hal di atas, seminar ini juga menghadirkan narasumber Dr. Husen Hendriyana, S. Sn. M. Ds yang membahas Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Bahasan ini sangat penting mengingat HKI melindungi bisnis fesyen dari peniruan dan pemalsuan produk, serta memastikan bahwa produk bisnis fesyen yang dijalankan terdaftar dengan sah dan dilindungi oleh hukum.
Oleh karenanya, setidaknya seminar ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang komprehensif ke pada mahasiswa, bahwa digital marketing dapat membantu bisnis fesyen untuk mempromosikan merek dagang, sedangkan HKI dapat melindungi merek dagang dari tindakan pembajakan atau peniruan yang merugikan.
Pemahaman akan digital marketing dan perlindungan HKI, adalah pondasi bisnis fesyen di pasar fesyen digital yang semakin kompetitif. Adapun terkait keberlanjutan kerja sama dengan Poolapack, kedua belah pihaksepakat untuk menindaklanjuti dengan berbagai kegiatan yang relevan di kemudian hari.
Penandatanganan MoU dan MoA antara FSRD ISBI Bandung dengan Poolapack. Pendantatanganan dilakukan oleh DekanFSRD ISB Bandung Dr. Husen Hendriyana, S. Sn., M. Ds. dan Kelvin Sapta Dinata selaku Chief Operations Officer Poolapack.
Penandatanganan IA antara Prodi D4 Tata Rias dan Busana FSRD ISBI Bandung dengan Poolapack. Pendantatanganan dilakukan oleh Kaprodi D4 Tata Rias dan Busana FSRD ISBI Bandung Suharno S. Sn., M. Sn dan Kelvin Sapta Dinata selaku Chief Operations Officer Poolapack.