BANDUNGCYBERNEWS.COM — Menyikapi suara Alumni Unpad Balad Ganjar yang dimuat di inilahbandung, 18 Mei 2023, atas “pernyataan Alumni Lintas Fakultas/Angkatan Unpad Tolak Ganjar Pranowo, adalah untuk menjaga nama besar dan marwah Universitas Padjadjaran” dari politik praktis yang tidak sehat. (seperti di th.2018 muncul istilah Cebong- Campret bisa berakibat memecah belah Alumni UNPAD).
Sikap dan dukungan pribadi para Alumni, bahkan seluruh civitas akademikanya, dalam pemilihan di Pesta Demokrasi bukan masalah, asalkan tidak membawa nama kelembagaan Unpad. Alasan inilah yang melatar belakangi kami sebagai mantan mahasiswa dari lintas Fakultas dan Angkatan di lingkungan Unpad, menyikapi adanya kelompok masyarakat yang menamakan diri ALUMNI UNPAD untuk mendukung GP sebagai CAPRES.
“Dalam proses berdemokrasi, penolakan terhadap siapapun secara kelembagaan yang membawakan nama ALUMNI UNPAD tentunya dimaknakan untuk menjaga MARTABAT UNPAD sebagai lembaga Akademia dan Intelektualita yang harus terbebas dari tindakan (Politik) Praktis yang sangat subjektif dan berpotensi melahirkan polemik bahkan debat yang dilematis. Argumentasi penolakan yang tidak sependapat dengan para “ALUMNI UNPAD” itu, berdasarkan berita tentang GP yang sudah tersebar luas sejak 5-6 tahun lalu agar seluruh lapisan masyarakat, termasuk Insan Universitas Padjadjaran, bisa mengkaji dan memiliki nalar serta wawasan yang mendasari sikap untuk menentukan pilihannya, siapa yang dinilai mumpuni menjadi Presiden dan memimpin Negri ini untuk periode lima tahun mendatang. Penolakan terhadap Ganjar Pranowo merupakan akibat logis adanya alumni UNPAD yang mendukung GP,” papar Dr.ir. Memet Hakim dalam temu Media di Bilangan Bengawan Bandung, 24 Mei 2023.
Ia juga menambahkna adalah wajar bila memunculkan juga alasan penolakan yang lain berupa resume dari berbagai sumber berita yang ada, agar para alumni Unpad tidak salah pilih.
Inilah alasan ALUMNI LINTAS FAKULTAS/ANGKATAN UNPAD, sbb.:
(1). Bahwa Ganjar Pranowo memiliki rekam jejak tidak bersih dari dugaan korupsi (bukan menuduh). Di persidangan PN Tipikor Jakarta, Ganjar sebagai Wakil Ketua Komisi DPR disebutkan menerima uang suap sebesar 500 Ribu US Dollar. Detilnya dapat dilihat di Youtube. penjelasan Setia Novanto, Nazaruddin dan klarifikasi Novel Baswedan, walaupun ada bantahan dari GP.
(2). Bahwa Ganjar Pranowo kurang memiliki kepekaan moral sehingga tidak merasa malu untuk mengakui secara terbuka bahwa dirinya suka menonton film porno, sebagai pemimpin ini merupakan aib. Dalam kaitan keagamaan berani menyalurkan dana umat ZIS dari BAZ untuk membangun perumahan kader-kader PDIP. Memanfaatkan dana keagamaan untuk kepentingan politik.
Lihat Youtube, Pengakuan GP terhadap kesukaannya nonton film porno di video dan berita tentang penggunaan dana Zakat sbb :
(6). Bahwa kecil kemungkinan negara di bawah kepemimpinan Ganjar Pranowo itu dapat memenuhi pencapaian tujuan bernegara sebagaimana diamanatkan UUD 1945. Dengan status sebagai petugas partai maka akan terjadi konflik kepentingan yang lebih jauh merusak karakter diri sebagai negarawan. Lihat berita kekuatiran jika GP tetap menjadi petugas partai.
“Kami sangat menyesalkan jika semua dugaan korupsi dan lainnya yang terjadi maka akan mencoreng nama UNPAD yang mendukung itu juga dan reputasi UNPAD tercoreng,” ujar Rizal Fadillah yang hadir dalam temua media juga alumni UNPAD yang menolak Ganjar.
Penjelasan ini ditujukan untuk seluruh warga masyarakat, termasuk alumni dan insan unpad, dapat tetap menjaga nama besar Unpad, yang masih memiliki identitas sebagai KAMPUS PERJUANGAN. Dan mengajak bukan saja selamatkan UNPAD tapi SELAMATKAN INDONESIA.
Para Alumni Lintas Fakultas/Angkatan Unpad Tolak Ganjar Pranowo yang mewakili ratusan alumni adalah Dr.ir. Memet Hakim, Memet Hamdhan SH, MSc Rizal Fadilah SH, Prof Herman Susanto SpOG (K), Hervan Rivano SP Noor Alam SH, MBA, MSc. (ATA)