Oleh : Setya Dharma Pelawi
(Senator Jaringan Aktifis ProDem)
Ada 3 (tiga) Bacapres yang menghiasi media, antara lain Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. Ada yang menarik dari Bacapres Prabowo Subianto sudah 3 kali maju baik sebagai Cawapres maupun Capres, Pilpres 2024 adalah pencalonan yang ke 4, kekalahann pada pilpres 2019 adalah pelajaran yang sangat berharga bagi para pendukungnya yang menimbulkan kekecewaan terdapat Prabowo yang menerima jabatan Menteri Pertahanan dengan alasan untuk keselamatan negara. Disisi lain Prabowo mendapat gelar sebagai negarawan.
Menjelang pilpres 2024 nama Prabowo di calonkan oleh Partai Gerindra, PAN, Golkar, Demokrat, PBB, Gelora, PSI dll diatas kertas dukungan partai politik sudah mencapai 46%. Pertanyaannya sekarang timbul bagaimana para relawan yang dulu mendukungnya? Apakah akan mendukungnya kembali? Bahkan ada relawan yang bersuara “Prabowo Subianto seorang negarawan cukup jangan mencalonkan lagi – takut kalah, hilangkan pikiran-pikiran atau gagasan Indonesia Maju dari Jokowi yang berobsesi membangun IKN dengan Hutang. Padahal dengan membuka pikiran sederhana saja: secara obyektif IKN itu kemungkinan besar akan mangkrat.
Para relawan ini sangat sayang dengan Prabowo, sudahlah bergabung dan dukung Anies – Muhaimin untuk membawa perubahan pada bangsa dan negara. Dengan begitu sikap Prabowo sebagai Negarawan semakin bersinar untuk membantu Rezim AMIN jika berkuasa nanti.
Dalam persoalan hukum bacapres Ganjar Pranowo juga belum tuntas di KPK – dugaan korupai E KTP, publik semakin kenceng bertanya, apa benar Ganjar Pranowo tidak terlibat? Untuk menguji semua ini, mungkin gelombang masa akan berbondong-bondong ke Gedung KPK. Lihatlah persoalan dugaan korupsi perlindungan TKI tahu 2012 begitu cepat Cak Imin diperiksa dengan alasan diminta keterangan. Kenapa hanya Cak Imin saja yang yang dipanggil KPK, gagasan perubahan oleh Anies Baswedan membuat kekuasaan tidak selalu berpihak. Rakyat pun akan minta keadilan kapan kasus E KTP dibuka kembali sehingga menjadi terang.
Akhir-akhir ini juga ada dugaan kegagalan proyek food estate yang digagasan Kemenhan RI yang mau ditanami singkong di Kalimantan Tengah. Kemenhan yang telah menghabiskan dana kurang lebih Rp.1.700 Trilyun. Semestinya KPK memanggil kedua Bacapres Prabowo dan Ganjar sehingga KPK tidak terkesan tebang pilih. Bagaimana rakyat mau percaya karena kedua Bacapres secara akhlak dan otaknya sudah tercemar virus untuk meneruskan pembangunan yang di gagasan Jokowi atas nama investasi dan mengusur rakyat.
Pilpres.2024 adalah ajang adu gagasan untuk pemimpin muda yang punya visioner dan pemimpin yang bersih bebas dari KKN, semoga Indonesia semakin maju – rakyat semakin sejahtera.***