BandungCyberNews.Com — Pernyataan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto yang menyatakan sikap oposisi menunjukkan mengakui kemenangan Prabowo-Gibran secara curang dan memperlihatkan kalah melawan Joko Widodo (Jokowi).
“Sikap politik beroposisi seperti diungkapkan Hasto Sekjen DPP PDIP adalah sikap kalah dalam melawan Jokowi,” kata kader PDIP dekat almarhum Taufik Kiemas, Beathor Suryadi kepada wartawan, Selasa (20/2/2024).
Kata Beathor, perlawanan terhadap Jokowi itu adalah pemakzulan yang sudah menjadi buah bibir. Sedangkan beroposisi itu sikap politik melawan Gibran.
“Artinya Hasto sudah mengakui Pilpres 2024 ini dimenangkan Gibran dengan cara curang kasat mata di semua lini proses demokrasi,” ungkapnya.
Saat ini, kata Beathor, seluruh kader PDIP dan rakyat Indonesia menunggu suara sikap politik Megawati. Peluang besar PDIP tetap konsisten pada garis politik pro-rakyat.
“Jika semua Parpol sudah nyebrang ke sana, biasanya Bu Mega tetap memilih jalan Sendiri, berkoalisi dengan rakyat untuk menyuarakan hak-hak dan keadilan rakyat berdasarkan konstitusi dan demokrasi,” jelas mantan tahanan politik era Soeharto.
Ia mengatakan, Megawati sudah menolak ke keinginan Jokowi untuk 3 periode dan perpanjangan kekuasaan.
“Isu pemakzulan yang disuarakan Berbagai tokoh dan kelompok masyarakat akan menjadi terwujud jika isu ini menjadi jalan politik PDIP,” paparnya.
Tanpa keikutan PDIP, kata Beathor isu pemakzulan ini akan jadi pepesan kosong.
“Perjalanan pemakzulan selain didorong oleh jutaan massa juga harus didukung kekuatan politik partai di Parlemen. PDIP memiliki 2 kekuatan tersebut, basis massa yang besar dan suara partai di dewan,” pungkas Beathor. (Yoss/Jaksat untuk BCN)