HINA DAN MEMALUKAN
— Sutoyo Abadi : 20.11.2924
Berombongan Kau datang ke Yogjakarta
Saya tahu Kau datang dari Jakarta
Dengan mata buta datang ke Kampus Tua
Tidak paham UGM tempat pertapa
Semua riset dan kajian ada di sana
Macam macam analisa keilmuan dari mancanegara
Kau datangi profesor Guru Bangsa
Sangat memalukan hanya berbekal titah Tuannya
Membayangkan dirinya sebagai dewa
Akan mengajarkan Demokrasi Ala Amerika
Cas cis cus manusia tanpa sopan santun, norma dan etika.
Mengira Sang Guru Bangsa akan terpana
Hanya tersenyum bijak memberi tanda
Sayang Kau sudah mati rasa
Tetap cas cis cus malah ketawa bangga
Seolah-olah merasa sasarannya sudah tak berdaya.
Sang Guru Bangsa akhirnya murka
Karena tahu di depannya ada penghianat negara
Terpaksa memberi kuliah terbuka
Sejarah demokrasi Ala Barat dan Amerika
Sampailah pada kuliah Demokrasi Pancasila
Kau jangan lagi datang ke Yogyakarta
Kalau hanya suruhan penghianat bangsa
Mereka terdiam seribu bahasa
Beraninya masuk ke UGM kampus tua
Akhirnya pergi entah kemana
Hina, melakukan tanpa tata Krama
Hanya bermodal nekad berani datang ke Yogyakarta.
Akan membujuk Ilmuwan untuk jualan di lapak media masa
Kau belum terlambat, sadarlah dengan berdoa
Jangan terlalu jauh tersesat di alam terbuka.
Belajarlah dulu dengan tekun ke para ilmuwan dan cendekia
Rendah hati dan jaga tata Krama
Doa menyertai kamu semua
Kamu semua adalah saya
Berangkat bersama sama
Semoga mendapat pertolongan, lindungan dan hidayah dari Yang Maha Kuasa.
Aamiin Yaa Rabbal Aalamin. (*)