CATATAN AENDRA MEDITA, anggota Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI)
Hmmm kita tahu bahwa Pemimpin itu Lahir Alami, Bukan Karbitan…Di setiap masa, kebutuhan akan pemimpin sejati selalu akan jadi sorotan. Namun, tantangan terbesar adalah membedakan antara pemimpin yang lahir secara alami dan pemimpin “karbitan.” Atau bahakan buatan yang di kader oleh cata culas, dan rekayasa huykum atau soal pola KKN.
Dalam kehidupan bermasyarakat, pemimpin alami adalah mereka yang muncul karena proses panjang, penuh perjuangan, dan diakui kehadirannya oleh banyak pihak, sedangkan pemimpin karbitan cenderung dipaksakan melalui mekanisme instan tanpa dasar yang kuat.
Pemimpin Alami merupakan yang berakar pada Proses. Itulah yang harus diemban. Pemimpin sejati tidak lahir dalam semalam. Mereka dibentuk melalui pengalaman, kerja keras, dan kepekaan terhadap kebutuhan masyarakat.
Proses tadi ini memberikan mereka dasar yang kokoh untuk memahami realitas, menghadapi tantangan, dan menciptakan solusi yang berdampak nyata. Pemimpin alami adalah mereka yang tidak memaksakan diri menjadi pusat perhatian, tetapi masyarakatlah yang memberikan kepercayaan kepada mereka karena terbukti mampu memberikan manfaat.
Pemimpin alami tidak hanya pintar berbicara, tetapi juga membuktikan tindakannya. Mereka memiliki visi yang lahir dari pengalaman dan mampu memandu masyarakat menuju tujuan bersama. Dalam setiap langkahnya, mereka menunjukkan integritas dan ketulusan, bukan hanya ambisi.
Sedangkan pemimpin karbitan adalah kehampaan di balik kilauan yang absurd. Nah jika, pemimpin karbitan maka seburtannya juga adalah produk instan. Mereka mungkin memiliki titel besar, dukungan elite, atau jabatan formal, tetapi kurang memiliki kedalaman dan pengaruh sejati. Proses kemunculan mereka sering kali lebih didorong oleh kepentingan kelompok tertentu daripada kebutuhan masyarakat.
Pemimpin seperti ini cenderung hanya memperjuangkan citra diri atau kepentingan sementara. Ketika dihadapkan pada situasi sulit, sering kali mereka gagal memberikan solusi yang nyata, karena dasar kepemimpinan mereka rapuh.
Maka, kebutuhan akan Pemimpin yang Alami akan dibutuhkan masyarakat dan pastinya jadi pemimpin yang benar-benar memahami denyut nadi rakyat. Pemimpin alami adalah mereka yang tumbuh bersama masyarakat, mendengar aspirasi, dan menjadi bagian dari solusi. Mereka adalah pribadi yang mau belajar, bersikap rendah hati, dan konsisten dalam tindakan.
Sebelum jauh maka, sedikit kita sebut soal dinasti yang menurut KBBI politik dinasti merupakan suksesi pejabat yang dilanjutkan oleh kerabat pejabat yang berkuasa. Politik dinasti bisa merujuk pada praktik di mana kekuasaan politik diwariskan secara turun-temurun dalam sebuah keluarga atau bahkan kini sering para pegaumnya ingin menyebut raja.
Di era modern ini, tantangan global dan lokal semakin kompleks. Kita membutuhkan pemimpin yang tidak hanya bisa bersinar di permukaan tetapi juga memiliki substansi dan keberanian untuk membawa perubahan nyata. Pemimpin alami adalah harapan bagi masa depan yang lebih baik.
Oleh karena itu, mari kita berhenti memaksakan munculnya pemimpin karbitan yang hanya memperburuk demokrasi. Sebaliknya, kita berikan ruang bagi mereka yang benar-benar memiliki jiwa kepemimpinan untuk bertumbuh secara alami dan cerdas. Karena sejatinya, pemimpin adalah pelayan rakyat, bukan produk kekuasaan. Apalagi raja buatan. (aen-261024)