Eramet, perusahaan global di sektor pertambangan dan metalurgi, memberikan beasiswa bagi 42 mahasiswa Indonesia yang berasal dari Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi. Hal ini sebagai bentuk komitmen dan dukungan Eramet untuk mengurangi kesenjangan akses ke pendidikan berkualitas di Indonesia Timur. Guna mencapai hal tersebut, Eramet bekerja sama dengan sebuah organisasi nirlaba yang berkomitmen pada peningkatan pendidikan, untuk menanggulangi ketidaksetaraan pendidikan di Indonesia Timur, Kitong Bisa Foundation Indonesia (KBF Indonesia).
Program beasiswa ini juga sejalan dengan peta jalan CSR Eramet, “Act for Positive Mining”, yang fokus pada percepatan pengembangan lokal dan berkelanjutan di komunitas serta wilayah operasional. Chief Sustainability & External Affairs Officer Eramet Virginie de Chassey , menekankan bahwa pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang yang lebih luas.
“Program ‘Eramet Beyond’ memiliki ambisi, khususnya untuk mengurangi ketidaksetaraan dalam pendidikan dan gender. Kami berkomitmen untuk berkontribusi pada misi ini dengan memberikan dukungan pendidikan masyarakat kepada di sekitar area operasional kami di setiap negara tempat kami beroperasi,” ujar Virginie de Chassey saat panel diskusi dan upacara pemberian beasiswa simbolis kepada peserta di Jakarta, Jumat (22/11/2024 ).
Perusahaan juga fokus mendorong generasi muda di daerah terpencil untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka dan mendapatkan kesempatan yang sama seperti rekan-rekan mereka di wilayah lain. “Kesetaraan akses pendidikan inilah yang ingin kami dorong bersama dengan semua pemangku kepentingan,” ujarnya.
Peserta beasiswa yang lolos seleksi dipilih untuk jenjang Sarjana, Pascasarjana, dan Doktor dalam periode dua tahun ke depan. Para penerima akan mendapatkan bantuan biaya pendidikan (SPP), tunjangan biaya hidup, serta biaya buku untuk mendukung proses belajar mereka. Melalui program ini, para siswa juga akan mendapatkan pelatihan tambahan untuk meningkatkan kemampuan teknis dan non-teknis.
Berdasarkan data yang ada saat ini pendidikan di Indonesia Timur masih dihadapkan pada ketimpangan akses yang signifikan dibandingkan wilayah lainnya. Merujuk Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi dari tahun 2021 hingga 2023 terungkap wilayah timur Indonesia memiliki tingkat partisipasi yang lebih rendah. Selain itu, angka putus sekolah di Indonesia Timur mencapai 4,37% pada tahun 2020, lebih tinggi dibandingkan bagian barat yang mencapai 3,52%.
Pendiri KBF Indonesia, Billy Mambrasar menambahkan dukungan pihak swasta terhadap peningkatan kualitas pendidikan menjadi sebuah keniscayaan. Ia mengakui perlunya sinergi dari banyak pihak untuk bisa membantu peningkatan kualitas pendidikan anak-anak yang ada di Indonesia Timur.
“KBF Indonesia sejak lama selalu menghubungkan kolaborasi antara Pemerintah dan Pihak Swasta.
Banyak kerjasama kami di masa lalu telah membawa keberhasilan dan perubahan yang positif bagi
Bangsa Indonesia. Kerja sama dengan Eramet ini akan menjadi satu tonggak sejarah tambahan bagi KBF Indonesia. Kami juga bersyukur bahwa Eramet memiliki visi positif dan besar untuk ikut mengembangkan talenta terbaik Bangsa Indonesia,” ujar Billy .
Sementara itu, KBF Indonesia telah membuka pendaftaran program beasiswa ini sejak 27 Agustus 2024 hingga 6 September 2024. Para penerima beasiswa dipilih berdasarkan kriteria khusus yang mencakup prestasi akademik, latar belakang ekonomi, serta komitmen mereka untuk kembali membangun daerah asal.
Dalam sambutannya, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi (BPPT) Ratna Prabandari menyampaikan apresiasinya terhadap kolaborasi Eramet dan KBF. Kolaborasi antara pihak swasta dan pemerintah seperti ini, menurut dia, sangat dibutuhkan.
“Ke depan, saya berharap peningkatan kompetensi pendidikan, baik formal maupun informal, tidak hanya mengandalkan APBN atau pemerintah, tetapi juga melibatkan institusi lain, termasuk perusahaan, untuk bersama-sama mempercepat pengembangan SDM unggul di Indonesia,” ucap Ratna .
Setelah program ini, Eramet akan terus menjajaki kolaborasi lainnya untuk meluncurkan inisiatif yang mendukung pengembangan lokal. Melalui kemitraan, Eramet berharap dapat mendorong kesejahteraan daerah dan memberikan peningkatan kualitas hidup yang berkelanjutan dan jangka panjang, dengan tetap selaras dengan prioritas lokal.
TENTANG ERAMET
Eramet merupakan perusahaan pertambangan dan metalurgi global yang berpusat di Prancis. Eramet mentransformasi sumber daya mineral bumi untuk menyediakan solusi yang berkelanjutan dan bertanggung jawab bagi pertumbuhan industri dan tantangan transisi energi.
Eramet dan seluruh karyawan berkomitmen untuk melakukan hal tersebut melalui pendekatan berbasis masyarakat dan kontribusi di seluruh wilayah operasional.
Mangan, nikel, pasir mineral , litium, dan kobalt: Eramet mengolah dan mengembangkan logam yang sangat penting bagi pembangunan dunia yang lebih berkelanjutan.
Sebagai mitra istimewa bagi klien industrinya, Eramet berkontribusi dalam mewujudkan infrastruktur dan konstruksi yang kokoh dan tangguh, sarana mobillitas yang lebih efisien, alat kesehatan yang lebih aman, dan perangkat telekomunikasi yang lebih efisien.
Berkomitmen penuh pada era logam, ambisi Eramet adalah untuk menjadi pelopor dalam transformasi sumber daya mineral bumi yang bertanggung jawab untuk kehidupan bersama yang lebih baik.
TENTANG ERAMET DI INDONESIA
Eramet hadir di Indonesia lebih dari 17 tahun yang lalu, dengan investasi eksplorasi nikel di Halmahera Tengah, Maluku Utara, Indonesia. Eramet dimulai dengan Tsingshan Group di Weda Bay Nickel (WBN), yang bergerak di bidang pertambangan nikel dan produksi feronikel.
Melalui praktik-praktik berkelanjutan dan strategi kemitraan, Eramet Indonesia terus berupaya mencapai keunggulan operasional.
YAYASAN TENTANG KITONG BISA (KBF)
Kitong Bisa Foundation Indonesia (KBF Indonesia) adalah sebuah yayasan yang bergerak di bidang Pendidikan, Lingkungan Hidup, Ekonomi Kreatif, dan Teknologi di Indonesia. Yayasan ini telah menerima hibah jutaan dolar dari berbagai Lembaga Internasional dan Nasional, dan telah memberikan manfaat bagi jutaan orang Indonesia. KBF Indonesia telah menjadi pusat pelopor Pembelajaran Non-Formal yang luar biasa untuk menciptakan generasi muda Indonesia yang cerdas, inovatif, dan berkarakter dengan kurikulum dan metode pengajaran yang dilindungi hak kekayaan intelektual yang disebut: RESPECT. KBF Indonesia juga memiliki Kantor Pusat di Amerika Serikat, yang disebut sebagai KBF Internasional, dan bekerja pada program-program yang memperkenalkan Indonesia untuk dana investasi dan pembangunan dari berbagai negara di seluruh dunia. |RE-CSRI